Rabu, 28 Desember 2016

Resep Cheese Tart ala Pablo


Pecinta kuliner di Instagram sedang dihebohkan dengan cheese tart ala Jepang. Ya, Pablo Cheese Tart yang saya maksud. Orang-orang rela mengantri berjam-jam demi menikmati cheese tart lumer ini. Saya pun termasuk orang yang ngiler untuk mencicipinya. Maksud hati mencicipi Pablo cheese tart, namun apa daya kaki tak sampai. Lokasi outlet-nya yang berada di Mal Gandaria City ini lumayan jauh dari tempat tinggal saya. Pesan via online? Kasihan abang driver-nya kalau harus menggantikan saya mengantri berjam-jam. Nah, oleh karena itu saya cari-cari resepnya di internet.

Cukup banyak resep cheese tart ala Pablo yang bertebaran di internet. Pertama, saya mencoba resep yang ini. Resep yang saya coba dari Sumopocky ini menggunakan puff pastry sebagai crust-nya. Hasil cheese tart-nya enak dan rasanya seperti Newyork-style Cheesecake. Tapi dari segi teksturnya, cheese tart ini lebih ringan dan tidak sepadat Newyork-Style Cheesecake. Tak puas dengan satu resep, saya cari resep lainnya dan menemukan resep ini di Youtube yang di-posting oleh Ciao! Kitchen. Crust pada resep yang kedua ini seperti pie crust. Resep ini menggunakan tepung almond sebagai bahan tambahannya. Karena saya tidak punya tepung almond dan tak mampu membelinya, saya pakai bahan-bahan seadanya yang sudah tersedia di rumah.

Resep Cheese Tart a la Pablo

Bahan crust:
  • 125 gram tepung terigu protein sedang
  • 15 gram gula bubuk
  • garam sedikit saja
  • 75 gram mentega kondisi dingin (saya menggunakan mentega dan margarin dengan perbandingan 1:1)
  • 1 butir kuning telur
  • 1 butir putih telur
  • pasta vanila secukupnya
Bahan isian cheese tart:
  • 100 gram cream cheese
  • 50 gram mascarpone cheese
  • 35 gram gula pasir
  • 55 gram krim kental
  • 20 gram susu cair tawar
  •  1 sendok makan tepung maizena
  • 5 ml air perasan lemon
  • 1 butir kuning telur untuk olesan
  • selai aprikot secukupnya
 Cara pembuatan:
  1. Crust: campur dan ayak tepung terigu, gula bubuk, dan garam. Lalu tambahkan mentega. Aduk hingga bahan-bahan tersebut tercampur dengan tekstur seperti pasir. Tambahkan kuning telur dan pasta vanila. Aduk kembali. Tambahkan sedikit putih telur. Saya tidak pakai semuanya. Ketika adonan dapat digumpalkan, saya hentikan penambahan putih telur. Beberapa resep tidak menggunakan putih telur, tapi menggunakan air es.
  2. Gumpalkan adonan dan pipihkan. Lalu bungkus dengan menggunakan plastic wrap dan diamkan dalam lemari es selama 1 jam.
  3. Setelah didiamkan 1 jam, pipihkan adonan dengan penggilasan, lalu masukkan ke dalam cetakan. Tusuk-tusuk adonan dengan garpu. Lalu istirahatkan kembali adonan di dalam kulkas selama 15-20 menit.
  4. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 180°C selama kurang lebih 15 menit. Untuk mencegah bagian tengah adonan menggembung, Anda dapat memberi pemberat berupa kacang-kacangan pada bagian dalam cetakan yang telah dialasi dengan baking paper sebelumnya. Jika menggunakan metode tersebut, setelah 15 menit, angkat pemberat dan lanjutkan memanggang crust kurang lebih 5 menit lagi.
  5. Setelah matang, diamkan hingga mencapai suhu ruang.
  6. Isian: Pastikan semua bahan isian tidak dalam keadaan dingin. Jika baru dikeluarkan dari kulkas, biarkan hingga bersuhu ruang terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk agar hasil kocokan isiannya halus dan meminimalisir gumpalan-gumpalan.
  7. Campurkan cream cheese, mascarpone cheese, dan gula pasir. Kocok dengan menggunakan balloon whisk sampai rata.
  8. Tambahkan krim kental dan susu cair, lalu kocok kembali.
  9. Masukkan tepung maizena dan kocok kembali hingga adonan lembut.
  10. Beri perasan air lemon, kocok kembali cukup sampai rata, jangan terlalu lama.
  11. Masukkan ke dalam crust, lalu bekukan di dalam freezer selama 15 menit.
  12. Panggang dengan oven yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 210°C selama 15-20 menit.
  13. Setelah matang dan uap panasnya hilang, simpan cheese tart terlebih dahulu di dalam kulkas minimal 30 menit.
  14. Oleskan dengan selai aprikot. Saya mencampur selai aprikot dengan tambahan sedikit air panas karena selai aprikot saya agak kental.
Karena saya belum pernah mencicipi Pablo Cheese Tart aslinya, jadi saya tidak bisa membandingkan rasanya. Tapi, resep ini sangat enak, setidaknya di lidah saya dan keluarga saya ☺

hasil cheese tart dengan menggunakan resep Sumopocky.com

hasil cheese tart dengan menggunakan resep Ciao! Kitchen




Minggu, 25 Desember 2016

Tiramisu



Sudah kepengen coba resep Tiramisu dari kapan tau, tapi baru kesampaian kali ini. Resep ini saya intip dari channel Kokiku Tv Resep Tiramisu Master Chef. Resepnya cukup mudah dan menghasilkan Tiramisu yang wow (buat saya). Berbeda dari resep original Tiramisu yang menggunakan Marshala Wine atau Kahlua, resep ini menggunakan kopi instan tanpa tambahan alkohol. Jadi, dijamin halal. Rum yang saya gunakan adalah perisa rum yang mengandung 0% alkohol. Untuk biskuit ladyfinger, saya buat sendiri. Resepnya dapat dilihat di sini. Kalau ingin praktis, kamu bisa beli biskuit ladyfinger yang sudah jadi di supermarket besar ataupun toko-toko online.

Bahan-bahan:
  • 2 butir kuning telur
  • 45 gram gula pasir
  • 75 gram keju mascarpone bersuhu ruang
  • 2 sendok teh perisa rum, saya menggunakan yang 0% alkohol
  • 235 gram heavy cream atau whipping cream
  • biskuit ladyfinger secukupnya (resep homemade ladyfinger dapat dilihat di sini)
  • kopi instan suhu ruang secukupnya, pilih yang tidak berampas
  • coklat bubuk secukupnya
Cara membuat:
  1. Kocok kuning telur dan gula pasir, asal rata saja.
  2. Lanjutkan mengocok dengan teknik double boiler. Caranya dengan menggunakan wadah tahan panas diatas panci yang berisi air mendidih. Uap panas ini lah yang membantu telur matang. Setelah kental, segera angkat dan hilangkan uap panasnya.
  3. Kocok heavy cream sampai kaku, bisa pakai balloon whisk ataupun mixer. Agar cepat kaku, heavy cream dikocok dalam keadaan dingin menggunakan kecepatan tinggi.
  4. Setelah campuran kuning telur dan gula hilang uap panasnya, masukkan keju mascarpone. Aduk hingga rata.
  5. Tambahkan rum, aduk lagi.
  6. Masukkan heavy cream yang sudah dikocok menjadi whipped cream. Aduk-aduk sampai rata.
  7. Siapkan wadah, lalu celupkan biskuit ladyfinger ke dalam kopi. Tata di dalam wadah.
  8. Masukkan krim tiramisu, ratakan. Tata kembali biskuit ladyfinger dan krim tiramisu hingga menjadi 4 lapis atau sesuai selera.
  9. Taburi coklat bubuk dengan menggunakan saringan teh agar rata.

Di resep-resep lain yang saya lihat, takaran keju mascarpone lebih banyak daripada whipping cream dengan perbandingan 2:1. Walaupun takaran keju mascarpone pada resep ini tidak terlalu banyak, tapi bagi saya, ini sudah cukup enak. Kalau mau, kamu bisa juga membuatnya dengan perbandingan 1:1.

Tiramisu memang identik dengan coklat bubuk sebagai taburannya. Tapi, kalau suka, kamu bisa juga pakai bahan lain sebagai taburannya sesuai selera masing-masing seperti pakai milo atau ovaltine.




Jumat, 23 Desember 2016

Ladyfinger




Ladyfinger merupakan salah satu bahan untuk membuat Tiramisu. Biskuit yang bercita rasa manis ini berbentuk panjang seperti jari. Teksturnya kering dan ringan. Saat baru matang, Ladyfinger terasa crispy. Tapi kemudian biskuit ini jadi melempem jika terlalu lama dibiarkan di ruangan terbuka. Kalau untuk membuat Tiramisu, sepertinya tidak masalah jika melempem. Karena, memang dalam pembuatan Tiramisu, nantinya Ladyfinger akan dibuat basah dengan cara dicelupkan ke dalam kopi. Dimakan langsung juga enak. Apalagi jika dicelupkan dengan susu atau kopi. Mantap!
Saya mencoba membuat Ladyfinger ini dengan menggunakan dua resep yang berbeda. Kedua resep tersebut tidak terlalu berbeda dalam hal takaran bahan-bahannya. Perbedaannya terletak pada proses pencampuran bahan dan suhu pemanggangan. Resep pertama, pencampuran tepung terigu dilakukan setelah semua bahan lain tercampur. Sedangkan, pada resep kedua, bahan terakhir yang dimasukkan adalah meringue atau putih telur yang dikocok sampai kaku. Untuk suhu pemanggangannya, resep pertama menggunakan suhu 130°C dan dipanggang selama 30 menit. Sedangkan, resep kedua menggunakan suhu cukup besar, yakni 200°C dan dipanggang selama kurang lebih 10 menit. Saya lebih menyukai hasil Ladyfinger dari resep kedua. Tapi saya lebih menyukai proses pemanggangan dari resep pertama. Karena, hasilnya lebih crispy. Kalau resep kedua, cenderung lembut dan spongy. Entah memang seperti itu hasilnya, atau proses yang saya lakukan kurang sempurna.
Saya menggabungkan dua resep tersebut dan membuat Ladyfinger sesuai dengan selera pribadi saya. Jika Anda ingin tahu resepnya, saya sudah rangkumkan di bawah ini. Oh ya, resep yang asli, takaran bahan-bahannya lebih banyak. Sedangkan saya, karena baru coba-coba, hanya menggunakan 1/3 takarannya saja. Namanya juga coba-coba. Kalau gagal 'kan nggak terlalu banyak bahan-bahan yang terbuang, hehehe...
Resep Biskuit Ladyfinger

Bahan-bahan:
  • 2 butir putih telur, pastikan putih telur tidak tercampur sedikitpun kuning telur
  • 35 gram gula pasir
  • 2 butir kuning telur
  • 1/2 sdt pasta vanila
  • 45 gram tepung terigu protein sedang
  • gula bubuk secukupnya
Cara membuat:
  1. Siapkan tepung terigu, takar dan ayak. Lalu sisihkan.
  2. Kocok putih telur dengan mixer berkecepatan tinggi hingga lembut, tak perlu lama-lama. Lalu, tambahkan gula pasir dan kocok lagi sampai kaku. Aduk pelan-pelan dengan menggunakan spatula agar lembut dan homogen. Sisihkan.
  3. Dengan menggunakan mixer yang sama, kocok kuning telur dan pasta vanila sampai kaku dan sedikit mengembang, kira-kira 5-8 menit.
  4. Masukkan kuning telur ke dalam meringue dan aduk pelan-pelan dengan spatula. Mengaduknya harus pelan-pelan dengan cara aduk balik atau aduk lipat.
  5. Tambahkan tepung terigu sembari diayak lagi. Lalu aduk kembali dengan cara aduk lipat hingga tercampur rata. Usahakan untuk tidak berlebihan saat mengaduknya untuk mencegah adonan kempes dan menjadi encer.
  6. Masukkan adonan ke dalam piping bag atau plastik segitiga.
  7. Gunting ujung plastik, lalu semprotkan ke atas loyang dengan bentuk memanjang. Saya menggunakan loyang kue kering dan saya tambahkan silmat sebagai alasnya agar Ladyfinger tidak menempel di loyang dan mudah diambil.
  8. Taburkan gula bubuk dengan menggunakan saringan teh di atas adonan. Biakan kurang lebih 1 menit, lalu taburkan kembali gula bubuk.
  9. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan dengan menggunakan suhu 130°C. Tunggu hingga matang kurang lebih selama 30 menit. Pertama, saya letakkan di rak paling bawah. Setelah 15-20 menit, saya pindahkan ke rak tengah. Saya menggunakan api atas-bawah.
  10. Setelah matang dan tidak panas lagi, ambil Ladyfinger dan simpan di dalam wadah tertutup.
Sumber:
www.youtube.com/watch?v=WSX9BHXqVwo
http://www.chefeddy.com/2009/11/how-to-make-ladyfingers/