Jumat, 03 Maret 2017

Roti Sobek Lembut (Killer Soft Bread)



Killer soft bread mengacu pada roti yang sangat lembut. Roti ini dapat diberi isi atau tidak diberi isi sama sekali. Saya pribadi lebih suka roti yang ada isiannya. Oleh karena itu, saya membuat roti sobek berbagai isian dengan menggunakan resep killer soft bread.
Saya sudah sering melihat resep killer soft bread di instagram dan sudah membuatnya beberapa kali. Tapi entah kenapa, hasilnya selalu kurang memuaskan. Setelah beberapa lama nggak bikin roti, akhirnya saya tergiur membuat roti lembut ini lagi setelah melihat cara pembuatannya di video ini. Video milik Mbak Melliana Hardi ini menampilkan cara pembuatan killer soft bread dengan rasa dan isian cokelat. Karena terlihat praktis dan mudah, akhirnya saya pun mencoba resep tersebut dengan sedikit modifikasi. Sebagai ganti susu coklat, saya menggunakan susu cair putih biasa. Selain itu, penggunaan tepung terigu protein tinggi saya kurangi sedikit dan saya ganti dengan tepung protein sedang.

Resep Roti Sobek Lembut (Killer Soft Bread)

Bahan-bahan:
  • 200 gram tepung terigu protein tinggi
  • 80 gram tepung terigu protein sedang
  • 50 gram gula pasir (resep asli menggunakan 55 gram)
  • 1 sendok teh ragi instant
  • 1 butir telur + susu cair tawar hingga totalnya 180 gram
  • 30 gram mentega atau margarin suhu ruang (saya menggabung keduanya dengan perbandingan 1:1)
  • 1/2 teh garam halus
Isian:
  • Keju parut
  • Cokelat blok
  • Selai strawberry yang saya buat sendiri (resepnya dapat dilihat di sini)
Taburan:
  • Wijen
  • Keju parut
Olesan:
  • Susu cair tawar, sebelum dipanggang
  • Margarin, setelah keluar dari oven
Cara membuat:
  1. Campurkan tepung terigu, gula pasir, dan ragi instan. Aduk asal rata.
  2. Tambahkan campuran susu cair dan telur. Aduk dengan menggunakan mixer (kocokan spiral) sampai tercampur rata. Kurang lebih 3 menit.
  3. Tambahkan mentega atau margarin dan taburkan garam. Aduk kembali dengan mixer sampai kalis elastis, kurang lebih 10 menit.
  4. Bagi adonan sesuai selera. Saya bagi 12 bagian, masing-masing 45 gram. Ambil satu bagian dan pipihkan. Isi sesuai selera, lalu bulat-bulatkan. Tanpa isian apapun juga ok. Bentuk roti pun dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, ya.
  5. Letakkan adonan roti di dalam loyang. Fermentasikan selama 30-60 menit.
  6. Panaskan oven 10-15 menit dengan suhu 180℃ sebelum memanggang roti.
  7. Setelah roti mengembang dua kali lipat, oles permukaan atasnya dengan susu cair. Beri taburan wijen atau keju parut. Tidak diberi taburan pun ok.
  8. Panggang selama kurang lebih 20 menit.
  9. Setelah matang dan dikeluarkan dari oven, oles roti dengan margarin. (Margarin dapat dilelehkan sebelumnya agar lebih mudah mengoles roti)
Proses pembuatan adonan roti.
Proses pembentukan dan pemanggangan roti.
Catatan:
  • Saya menggunakan susu cair yang tidak hangat. Setelah dikeluarkan dari kulkas, tunggu kurang lebih 10-15 menit sebelum digunakan.
  • Dari beberapa sumber yang saya baca, penggabungan tepung terigu protein tinggi dengan tepung terigu protein sedang dalam adonan roti dapat menghasilkan roti yang empuk. Dengan syarat, takaran tepung terigu protein tinggi harus lebih banyak daripada tepung terigu protein sedang. Cara lain untuk mendapatkan roti yang empuk dan lembut adalah dengan menambahkan bread improver, menggunakan mentega atau margarin yang telah dilelehkan, atau dengan menggunakan metode tangzhong.
  • Adonan yang sudah kalis elastis terasa lengket-lengket sedikit ketika dipegang, itu adalah hal yang wajar. Agar mudah memegangnya, oleskan minyak goreng atau margarin di tangan dan wadah yang akan akan gunakan untuk membentuk roti. Dari pengalaman-pengalaman saya sebelumnya, menggunakan tambahan tepung terigu membuat roti berkurang kelembutannya, apalagi jika jumlahnya banyak. Itu yang selalu saya lakukan sebelumnya, sehingga roti menjadi kurang empuk.
  • Resep asli (di video ini) memerlukan waktu 20-30 menit untuk memanggangnya. Karena proses pemanggangan berbeda-beda, tergantung oven yang digunakan atau hal lain seperti ukuran adonan, dll.
Video proses pembuatan roti sobek:

4 komentar:

  1. halo

    saya mau tanya rahasianya apa sih spy roti bisa berserat panjang dan empuk ala killer soft bread?apa karena pake butter?apa karena suhunya pas?atau apa? thx

    saya sudah mencoba sesuai resep persis cm hasilnya bagian permukaan roti empuk cm saat ditekan terasa ada bagian yg keras spt besi dilapisi spon/tidak menul2.saat dimakan bagian tengah roti empuk tp tidak bisa berserat panjang spt dan bagian luar terasa keras spt besi dilapisi spon/tidak menul2 saya pakai margarin bkn butter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga,
      Mohon maaf lama responnya, karena saya baru lihat notif-nya.

      Kalau dari pengalaman saya membuat roti sobek killer soft bread ini (dengan loyang kotak 22x22 cm), seratnya memang tidak panjang tapi halus. Tapi waktu menggunakan loyang roti yang panjang dan tinggi, seratnya agak panjang (tapi panjangnya dari atas ke bawah, bukan menyamping, ya).

      Untuk membuat roti lebih empuk, ada bahan khususnya, yaitu bread improver. Tapi kalau mau memakai bahan yang alami, bisa dengan menggunakan kuning telurnya saja. Misalnya resep di atas menggunakan 1 telur utuh, bisa diganti dengan 2 butir kuning telur.

      Saya pernah bikin killer soft bread ini dengan butter maupun margarin, keduanya tetap lembut. Tidak terlalu jauh bedanya.

      Untuk suhu pemanggangan, roti memang membutuhkan suhu yang agak tinggi, ya. sekitar 180℃ - 210℃ dengan durasi yang tidak terlalu lama. Karena, kalau kelamaan, roti bisa jadi keras, kering dan seret di tenggorokan.

      Selain itu, proses pengadonan juga penting. Pastikan roti diuleni sampai benar-benar kalis elastis.

      Oh ya, ada juga teknik untuk membuat roti lebih empuk. Metode tangzhong namanya. Jadi, buat bahan biang (dibuat dari campuran tepung terigu dan air/susu cair), lalu campur dengan bahan-bahan lainnya.

      Semoga informasi di atas dapat sedikit membantu, ya. Mohon maaf kalau jawabannya kurang memuaskan. Terima kasih sudah berkunjung :)

      Hapus
  2. Loyangnya ukuran berapa ya..

    BalasHapus